Teropong bisu kini menuju kuburan cino alias makam kristen yang ada di pojok kampoengku. Aku tidak tahu kenapa PEMDA memberikan sedikit lahan buat makam kristen di kampoeng, mungkin letaknya strategis termasuk jalan raya utama dan tenang menghadap waduk Joto yang megah. Sebetulnya ini Makam Kristen, berhubung pemeluknya banyak yang Cina (keturunan Tionghoa) jadi lebih dikenal dengan nama "Kuburan Cino".
Tak seperti makam lainnya, makam ini dibangun seperti taman wisata saja. Jalan masuk penuh cemara yang indah juga bunga-bunga di kiri kanannya. Belum lagi terlihat bangunan putih dengan arsitek yang indah. Begitu mempesona setiap orang yang lewat jalan raya sehingga banyak yang kecele, mereka belok mengikuti jalan indah dikira taman wisata eh gak taunya kuburan.!.
Maklum memang sengaja tidak dipasang plang tulisan makam jadi ya kesasar hihihi..
Menjelang Natal dan sesudahnya biasanya ramai dikunjungi peziarah layaknya makam Islam yang tak jauh letaknya dari situ. Dan ini berarti saat pesta anak-anak kecil. Apa hubungannya ya.....??? Yach, karena para peziarah sangat suka bila saat do'a ada yang menyaksikan dan dianggap mengamini. Jadi anak-anak yang bermain atau sebenarnya cuma pingin tahu karena penasaran, akan dapat uang dari peziarah. Cukup lumayan juga, per anak jaman dulu temenku dapat Rp. 1.000,- kalo saat ini sama dengan Rp. 10.000,-
Anak-anak ini pergi tanpa sepengetahuan orang tua mereka, karena pasti tidak diijinkan takutnya bergeser aqidah anak-anak yang masih labil walau begitu kami tetap toleran dengan keberadaan makam tersebut.
Nah, 2 hari ini saat perayaan Natal kok kelihatannya sepi-sepi saja. Apa karena hujan tiap hari yang tak henti-hentinya ataukah pesta do'a di Pusara sudah tak ada....?
Aku cari anak-anak juga kini lebih suka di TPQ/TPA .
Ah..., mungkin kini sudah berubah ya??