Sabtu, 23 Maret 2013

Benarkah Baterai akan Digantikan Kapasitor Super

Kapasitor super yang mirip dengan baterai, bisa menyimpan energi.
Hanya saja, baterai menyimpan energi secara kimiawi, dimana energi kimia itu lalu diubah menjadi energi listrik.

Perubahan energi listrik ke energi kimia (juga sebaliknya) butuh waktu.
Makanya, tak heran kalau baterai ponsel atau laptop butuh waktu beberapa jam untuk diisi secara penuh. Kapasitor tak butuh konversi energi kimia ke energi listrik sehingga listrik dalam kapasitor dapat diisi jauh lebih cepat ketimbang baterai.

Akan tetapi, kapasitor tidak dapat menyimpan energi listrik dalam waktu lama--listrik dalam kapasitor bisa habis dalam waktu beberapa detik.


Kapasitor super, yang saat ini banyak digunakan pada mainan anak-anak, akan gantikan baterai di masa yang akan datang. Penetliti dari Drexel University saat ini sedang mengembangkan kapasitor itu agar dapat digunakan pada berbagai perangkat yang sekarang banyak digunakan, seperti laptop dan ponsel.

Meski demikian, kapasitor super bisa menyimpan energi pada ion-ion yang terkumpul di permukaan karbon. Kapasitor super ini sudah banyak digunakan pada mainan, termasuk model pesawat terbang dan helikopter.

Pada kapasitor super baru yang sedang dikembangkan, energi listrik dihasilkan dari sebuah letupan yang kuat yang mengubah karbon menjadi lapisan berlian berukuran nano.

Para peneliti kemudian mengubah berlian tersebut ke dalam ratusan lapisan graphene, setiap berlian berada di dalam berlian yang lain, seperti boneka dari Rusia.
Ketika graphene itu diberi elektrolit, mereka bisa berisi listrik 200 Volts setiap detiknya.

Sumber: Discovery News