Sabtu, 17 Maret 2012

Mari Memakmurkan Masjid

Kalau tidak keliru, penulis mengadopsinya dari para ustadz dalam ceramahnya di televisi maupun di tempat pengajian, radio maupun media lainnya.
Seringkali para ustadz berpesan, MARI KITA MEMAKMURKAN MASJID.



Memakmurkan di sini adalah bahwa kita sebagai umat Islam disunnahkan untuk selalu melaksanakan ibadah wajib maupun sunnah di masjid.

Pada jaman Rasulullah SAW dulu pun, masjid bukan hanya sekedar tempat berkumpulnya umat Islam untuk melakukan shalat saja.

Namun segala aktivitas lain yang terkait dengan syiar Islam juga bisa dilakukan di masjid.
Hal ini sangat ironis sekali dengan kondisi sebagian besar masjid yang ada di Indonesia saat ini.





Banyak masjid mewah dan megah dibangun dengan dan milyaran bahkan ratusan milyar, namun hanya ramai dipenuhi jamaah pada waktu tertentu saja.
Misal saja shalat Jum'at, Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri.

Sedangkan pada waktu shalat wajib seperti shubuh, ashar , maghrib, isya, jumlah jamaah di masjid megah dan mewah tersebut tidak pernah lebih dari dua shaf saja. Apalagi pada waktu di luar itu, misal saja shalat diantara waktu shubuh dan dhuhur.

Padahal kita tahu pasti, bahwa ada jeda waktu antara pukul 04.00 hingga pukul 11.30, sunnahnya dianjurkan shalat Dhuha juga kan di antara waktu tersebut. Nyaris tanpa kegiatan di antara jeda itu.