Hiiiiiii.......takut...!!!!, mungkin aku salah satu dari berjuta-juta orang yang phobia dengan ulat terutama ulat bulu yang paling gampang beranak pinak. Bisa di bulunya membuat merinding bulu roma bahkan bikin mendadak jadi gajah karena bengkak atau biduran.
Dahulu, saat aku masih SD ulat bulu akan datang saat panen kedelai tiba. Entah kenapa tiap panen kedelai di kampung pasti diikuti panen ulat bulu. Tapi begitu panen habis, ulatpun sirna dengan sendirinya. Yang aku tahu para petani tenang-tenang saja karena yang dimakan cuma daunnya tidak buahnya dan panen kedelai adalah panen yang sesungguhnya karena dapat dinikmati hasilnya mengingat harga kedelai cukup tinggi juga menggiurkan. Hal itu yang membuat petani tak peduli akan ulat bulu yang asyik menikmati daun kedelai yang siap panen.
Kini, ulat bulu menjadi-jadi walau tak ada panen kedelai. Meski kehadirannya tak sempat singgah di kota Lamongan *berharap semoga tak singgah. Amiiin...* namun melihat fenomena yang hampir ada di tiap kota bahkan sampai migrasi ke ibu kota Jakarta, membuat hati sempat bertanya; fenomena apa ini ya?, "Wahai ulat bulu....pesan apa yang ingin kau sampaikan pada manusia....?"