Selasa, 14 Februari 2012

Kurajam Diriku

Sufi mulia itu selalu menggenggam cambuk
bukan untuk kamu dan bukan untuk aku
wanita itu takkan menggores kulit siapapun

Lalu buat siapa?
Untuk apa?
tuk menyeka air matakah?
tuk membalas dendamkah?

Bukan dan bukan,
cambuk itu....
Buat kulit dan jiwanya!!
Dia tak menunggu malaikat tuk merajamnya
Dia juga tak menunggu polisi tuk menangkapnya
Dia harus mampu menghukum diri sendiri
Sebelum Tuhan mengampuni dengan belas kasih

Tahukah engkau hakekat cambuk sang sufi????